TP. PKK Kecamatan Cimanggung

MAKALAH KADER PKK BERPRESTASI (BAB III)

BAB III
KEBIJAKAN PELAKSANAAN PROGRAM PKK


A. DASAR

  1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 35 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3475);
  2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3848);
  3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
  4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);
  5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom;
  6. Peraturan Pemerintah Nomor .72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik indonesia Tahun 2005 Nomor 158. Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4587);
  7. Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor : 53 Tahun 2000 tanggal 22 Desember 2000 tentang Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga.
  8. Hasil Rakernas VII PKK Tahun 2012 di Jakarta.


B. PENERAPAN 10 PROGRAM POKOK PKK

1. PROGRAM POKJA I
 
Penghayatan dan Pengamalan Pancasila dan Program Gotong Royong.
 
a. Tugas
  1. Memantapkan kerukunan dan toleransi antar umat beragama, saling menghormati dan menghargai dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
  2. Meningkatkan ketahanan keluarga dalam rangka mewujudkan kesadaran setiap warga tentang Penghayatan dan Pengamalan Pancasila melalui Pembinaan Kesadaran Bela Negara (PKBN)
  3. Memantapan Pola Asuh Anak dan remaja dalam keluarga serta perlindungan anak melalui Lokakarya dan Ujicoba.
  4. Peningkatan pemahaman dan pengamalan perilaku budi pekerti dan sopan santun dalam keluarga dan lingkungan
  5. Meningkatkan pemahaman peraturan perundangan yang berkait dengan pencegahan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), pencegahan perdagangan orang (trafficking), peningkatan pemahaman penyalahgunaan narkoba melalui life skill dan parenting skill.
  6. Meningkatkan kesadaran hidup bergotong royong, kesetiakawanan sosial, keamanan lingkungan, Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) dan lain lainnya.
  7. Memberdayakan LANSIA dalam kegiatan yang produktif dan menjadi teladan dalam keluarga dan lingkungannya.

b. Prioritas Program

1). Penghayatan dan Pengamalan Pancasila

Menumbuhkan ketahanan keluarga melalui kesadaran bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, antara lain :

a). Pembinaan Kesadaran Bela Negara (PKBN):
  • Memberikan Penyuluhan Wawasan Kebangsaan bagi Remaja bekerjasama dengan Danramil Kecamatan Cimanggung;
  • Peningkatan Imtaq melalui kegiatan pengajian dan keagamaan lainnya;
  • Penguatan kader PKK untuk menjadi Pemimpin Lokal (RW & Kades)


b). Kesadaran Hukum (KADARKUM)
  • Penyuluhan bahaya Penyalahgunaan Narkoba dan Kenalakan Remaja lainnya;
  • Membudayakan kesadaran hukum dan peningkatan pengetahuan keluarga tentang peraturan perundang–undangan yang berlaku antara lain : HAM, KHA, PKDRT, TPPO (trafficking), dan lain lain.

c). Pola Asuh Anak dan Remaja
  • Pelatihan Bina Keluarga Remaja (BKR) dan Bina Keluarga Balita (BKB);
  • Pelatihan dan Penyuluhan PIK Remaja;
  • Penyuluhan Pola Asuh anak.

d). Pemahaman dan Ketrampilan Hidup (Life Skill And Parenting Skill)
  • Penyuluhan 8 Fungsi Keluarga
  • Penyuluhan dan Pelatihan Life Skill

e). Pelatihan pengisian administrasi kependudukan di keluarga bagi kader.

 
2). Gotong Royong

Kegiatan gotong royong dilaksanakan dengan membangun kerjasama yang baik antar sesama : keluarga, warga dan kelompok untuk mewujudkan semangat persatuan dan kesatuan.
  1. Melaksanakan upaya menumbuhkan kesadaran, kesetiakawanan sosial, bertenggang rasa dan kebersamaan serta saling menghormati antar umat beragama;
  2. Penyuluhan BKL dan Mendorong lanjut usia dalam menjaga kesehatan, hobby dan keterampilan sesuai dengan kemampuan fisik masing-masing secara baik;
  3. Berpartisipasi dalam melaksanakan kegiatan bakti sosial, Jumsih, Bosih, dan kegiatan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD);
  4. Melaksanakan kegiatan Sosial seperti Khitanan Massal dan Donor Darah;
  5. Fasilitasi Renovasi Rumah tidak layak huni & Korban Bencana Alam;
  6. Kegiatan arisan antar Pengurus PKK serta di dalam lingkungan Warga.


2. PROGRAM POKJA II
Pendidikan dan Ketrampilan dan Pengembangan Kehidupan Berkoperasi.

a. Tugas
  1. Meningkatkan pendidikan dan ketrampilan dalam keluarga, peningkatan jenis dan mutu kader, peningkatan pengetahuan TP PKK dan kelompok-kelompok PKK dan Dasawisma melalui penyuluhan, orientasi dan pelatihan.
  2. Melaksanakan dan mengembangkan kegiatan program Bina Keluarga Balita (BKB).
  3. Memantapkan Kelompok Belajar (Kejar) Paket A dan B dan C
  4. Meningkatkan pengetahuan dan menumbuhkan kesadaran dalam keluarga tentang pentingnya pendidikan anak sejak usia dini (0-6) tahun agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai dengan usianya.
  5. Membantu program Keaksaraan Fungsional (KF) dalam rangka meningkatkan pendidikan keluarga.
  6. Meningkatkan kelompok dan kualitas Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) PKK.
  7. Memotivasi keluarga tentang manfaat koperasi sebagai salah satu upaya perbaikan ekonomi keluarga dan mendorong terbentuknya koperasi yang dikelola oleh PKK.
  8. Identifikasi kebutuhan pelatihan.
  9. Menyusun modul-modul pelatihan.
  10. Berparitisipasi dalam Forum PAUD bekerjasama dengan Pokja IV yang difasilitasi oleh Kementerian Pendidikan Nasional.
  11. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pendidikan dasar untuk semua sesuai dengan tujuan MGDs yaitu agar setiap anak laki-laki dan perempuan mendapatkan dan menyelesaikan pendidikan dasar.

b. Prioritas Program

1). Pendidikan dan Ketrampilan
Akselerasi Rintisan Wajar Dikdas 12 tahun;
  1. Pendataan Usia Sekolah yang belum sekolah, Drop Out dan sedang sekolah dari keluarga kurang mampu;
  2. Fasilitasi Auspus untuk dapat melajutkan sekolahnya melalui PKBM;
  3. Pembinaan dan Koordinasi dengan Guru/Kepala sekolah;
  4. Mengadakan Pelatihan & Keterampilan (Lifeskills) bagi usia produktif (Batako, Design Graphis, Komputer, Perbengkelan);
  5. Pembentukan PAUD dan fasilitasi bantuan sarana prasarana PAUD;
  6. Meningkatkan pengetahuan kader PKK melalui penyuluhan, orientasi dan pelatihan dalam kegiatan PAUD terintegrasi posyandu;
  7. Advokasi anak usia sekolah
  8. Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran keluarga mengenai tumbuh kembang anak Balita secara optimal melalui pelatihan BKB;
  9. Melaksanakan Pendidikan Keaksaraan Fungsional (KF);
  10. Pendirian TBM untuk menarik minat baca masyarakat;
  11. Pentas seni & Budaya untuk menggali kreatifitas anak, Remaja dan Pemuda.

2). Pengembangan Kehidupan Berkoperasi
  1. Meningkatkan pembinaan pengelolaan dan pengembangan UP2K PKK
  2. Mengatasi cara pemecahan masalah mengenai kebutuhan permodalan untuk mengembangkan UP2K PKK melalui Pemda, Lembaga Keuangan Mikro yang ada, baik yang bersifat bank maupun lembaga non bank seperti koperasi, UPK, BMT dan lain-lain.
  3. Memotivasi keluarga agar mau menjadi anggota koperasi untuk meningkatkan penghasilan keluarga.
  4. Melakukan penyuluhan koperasi dan mendorong terbentuknya koperasi yang dikelola oleh Tim Penggerak PKK.
  5. Fasilitasi Bantuan Modal bagi Kelompok Usaha SPP dan mengarahkan pembentukan sebuah Koperasi sebagai tindak lanjutnya


3. PROGRAM POKJA III
Pangan, Sandang, Perumahan dan Tata Laksana Rumah Tangga.

a. Tugas :
  1. Mengupayakan ketahanan keluarga dibidang pangan sesuai dengan UU No. 7 Tahun 1996 tentang Pangan.
  2. Meningkatkan penganekaragaman tanaman pangan dalam upaya peningkatan gizi keluarga menuju keluarga yang berkualitas.
  3. Menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi makanan yang Beragam, Bergizi, Berimbang (3B), yang aman dan berbasis sumber daya lokal.
  4. Mengusahakan pemanfaatan lahan baik darat maupun air, minimal untuk pemenuhan kebutuhan pangan keluarga.
  5. Berperan dan membantu dalam program Cadangan Pangan Masyarakat.
  6. Memantapkan Gerakan Halaman, Asri, Teratur, Indah dan Nyaman (HATINYA PKK).
  7. Memanfaatan Teknologi Tepat Guna (TTG) dalam upaya meringankan beban kerja sehingga hasilnya lebih efektif dan efisien.
  8. Membudayakan “Aku Cinta Makanan Indonesia” dan “Aku Cinta Produksi Indonesia” sehingga menumbuhkan rasa bangga.
  9. Mensosialisasikan pola pangan 3B untuk keluarga khususnya bagi balita dan lansia.
  10. Meningkatkan penggunaan bahan sandang dalam negeri serta mendorong peningkatan kualitas dan kuantitas produksi dan pemasarannya.
  11. Mengembangkan kreatifitas Usaha Kecil Mikro (UKM) dengan berbagai produk busana, cinderamata khas daerah untuk menunjang pariwisata.
  12. Mendorong terciptanya lapangan/kesempatan kerja di bidang jasa, sandang, pangan dan perumahan.
  13. Memasyarakatkan rumah sehat dan layak huni sebagai upaya terwujudnya kualitas hidup keluarga.
  14. Memantapkan pemahaman tentang fungsi rumah sebagai tempat tumbuh kembang keluarga harmonis.
  15. Meningkatkan jalinan kerjasama dengan institusi terkait.
  16. Melaksanakan PMT- AS terkoordinasi dan terpadu.
  17. Sosialisasi program nasional Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (GEMARIKAN) dalam rangka mencerdaskan bangsa.
  18. Melaksanakan Program Nasional Gerakan Perempuan, Tanam, Tebar dan Pelihara Pohon untuk mengantisipasi akibat perubahan iklim yang berdampak pada ketahanan pangan keluarga.
  19. Menjaga kelestarian hutan.


b. Prioritas Program

1). Pangan
  1. Mengadakan penyuluhan tentang Pola makan yang berbasis 3B (Beragam, bergizi dan Berimbang)
  2. PMT kepada balita yang bekerjasama dengan Donatur dan Fasilitasi program PMT-AS di SD dan MI
  3. Meningkatkan pemanfaatan halamaan dan tanah pekarangan dengan pemantapkan Gerakan Halaman, Asri, Teratur, Indah dan Nyaman (HATINYA PKK) melalui penanaman toga, tanaman produktif, warung/apotek hidup
  4. Fasilitasi Produk Unggulan berbasis makanan khas cimanggung
  5. Fasilitasi pemberian raskin kepada warga yang memerlukan
  6. Membudayakan Aku Cinta Makanan Indonesia
  7. Propaganda makanan/jajanan anak yang beracun & Berbahaya
  8. Penguatan Home Industry yang mengelola produk Pangan seperti Opak Cimanggung, Kripik Singkong dan Tape (Peuyeum)

2). Sandang
  1. Mengupayakan adanya hak paten untuk melindungi hak cipta desain;
  2. Mengupayakan keikutsertaan dalam pameran dan lomba baik tingkat lokal, nasional dan internasional;
  3. Mengadakan kerja sama dengan para disainer, pengusaha, industri sandang dan pariwisata;
  4. Membudayakan perilaku berbusana sesuai dengan moral budaya Indonesia dan meningkatkan kesadaran masyarakat mencintai produksi dalam negeri (Aku Cinta Produksi Indonesia).

3). Perumahan dan Tata Laksana Rumahtangga
  1. Fasilitasi Program Rumah tidak Layak Huni;
  2. Pemasyarakatan dan pemanfaatan TTG dalam rumah tangga, sarana dan prasarana perumahan serta hemat energi dan mencegah pemborosan;
  3. Penyuluhan dan kegiatan Lomba Rumah Sehat, Rumah Contoh dan Lingkungan Sehat;
  4. Mengadakan penyuluhan tentang Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) dalam Rumah Tangga;
  5. Fasilitasi Program Listrik Desa (Distamben);
  6. Penyuluhan pemanfaatan sampah rumah tangga menjadi pupuk kompos dengan metode ‘takatura’ dan Sosialisasi lubang resapan air hujan dengan metode ‘biopori’.


4. PROGRAM POKJA IV

Kesehatan, Kelestarian Lingkungan Hidup dan Perencnaan Sehat.

a. Tugas:

1). Meningkatkan pencapaian tujuan pembangunan millennium antara lain :
  • Menghapus tingkat kemiskinan dan kelaparan (indikator antara lain : menurunkan prefalensi anak balita yang kurang gizi)
  • Menurunkan angka kematian anak
  • Meningkatkan kesehatan Ibu Hamil
  • Memerangi penyebaran HIV/AIDS, Malaria dan penyakit menular lainnya
  • Menjamin kelestarian lingkungan hidup

2). Meningkatkan budaya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
3). Mengembangkan dan membina pelaksanaan kegiatan POSYANDU
4). Memonitor pelaksanaan Sistem Informasi Posyandu (SIP)
5). Melaksanakan pencatatan Ibu hamil, melahirkan, nifas, ibu meninggal, kelahiran dan kematian bayi dan balita
6). Tanam dan pelihara pohon dalam rangka mewujudkan kelestarian lingkungan.
7). Mewujudkan keluarga kecil, bahagia, sejahtera dengan melaksanakan program KB agar tercapai generasi yang sehat, cerdas dan tangguh.
8). Meningkatkan pengetahuan tentang budaya hidup hemat, membudayakan kebiasaan menabung dan melaksanakan tatalaksana keuangan keluarga dalam rangka mendukung perencanaan sehat.



c. Prioritas Program :

1). Kesehatan
  1. Penyuluhan & Penguatan Desa Siaga menjadi Desa Siaga Aktif melalui penerapan 8 Indikator serta pembentukan RW Siaga
  2. Turut mensukseskan progam PIN
  3. Sosialisasi Penyakit Menular
  4. Mengikuti Rakoor Kesehatan di Kecamatan (Puskesmas, Muspika, PKK, Desa Siaga, Lembaga Kemasyarakatan lainnya)
  5. Advokasi Keluarga Miskin non Program
  6. Revitalisasi Pos Yandu (Kader dan Strata)
  7. Penguatan Posbindu Lansia
  8. Penguatan Peran Bidan Desa (MOU dengan Paraji)
  9. Fasilitasi Pembentukan UKS (SD)
  10. Pembinaan BKL / BKB / BKR
  11. Pendampingan PKL-PKMD Stikep PPNI Jawa Barat
  12. Penyuluhan & Pembentukan PIK Remaja berbasis Desa dan Sekolah

2). Kelestarian Lingkungan Hidup :
  1. Sosialisasi 5 Pilar STBM
  2. Meningkatkan pengetahuan kesadaran keluarga tentang pentingnya budaya hidup bersih dan sehat agar terhindar dari penyakit degeneratif atau penyakit menular seperti HIV/AIDS, TBC, PARU, ISPA, DBD, Malaria, Filariasis, Frambosia, Cacingan, Typhus, Diare dan lain lain.
  3. Sosialisasi Pemanfaatan pekarangan halaman rumah melalui gerakan menanam Toga, Apotek Hidup dan Tanaman Produktif
  4. Gerakan Jumsih dan Bosih
  5. Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui 3M
  6. Penyuluhan Pengolahan Sampah dengan 3R (pemanfaatan sampah rumah tangga menjadi pupuk kompos dengan metode ‘takatura’ dan Sosialisasi lubang resapan air hujan dengan metode ‘biopori’).
  7. Revitalisasi Hutan Kareumbi

3). Perencanaan Sehat

Meningkatkan kegiatan dalam program perencanaan sehat antara lain:
  1. Sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Rumah Tangga dan Sekolah (10 Indikator)
  2. Fasilitasi dan sosialisasi program kesehatan (Jamksesmas, Jamkesda, Jampersal, JPKM)
  3. Meningkatkan pengetahuan kesadaran keluarga tentang pentingnya budaya hidup bersih dan sehat agar terhindar dari penyakit degeneratif atau penyakit menular
  4. Peningkatan kemampuan untuk memelihara dan meningkatkan kualitas Gizi keluarga dan masyarakat.
  5. Gerakan Penanaman Pohon di Hutan Kareumbi
  6. Penyuluhan tentang pentingnya pemahaman dan kesertaan dalam program KB menuju keluarga berkualitas.
  7. Sosialiasi PKBR (KRR)
  8. Sosialisasi Dasoma dan Dasolin
  9. Notifikasi Ibu Hamil
  10. Turut Mensukseskan program PKK-KB-Kes dan PIN

C. PRESTASI DAN KEBERHASILAN

Adapun Prestasi yang pernah diraih, antara lain :
  1. Fasilitator Desa Siaga Terbaik Tahun 2011 tingkat Kabupaten Sumedang;
  2. Juara III Desa Siaga Tahun 2010 Tk. Kabupaten Sumedang;
  3. Juara Harapan II Lomba Posyandu Tk. Kabupaten Sumedang;
  4. PIK Remaja Unggulan Tahap Tumbuh Tk. Kabupaten Sumedang;
  5. Telah mampu meningkatkan Strata Posyandu Pratama menjadi madya sebanyak 1 unit, Madya menjadi Purnama sebanyak 3 unit, Purnama menjadi mandiri sebanyak 2 unit pada tahun 2012.
  6. Telah dapat bekerjasama dengan Perguruan Tinggi dalam meningkatkan kesadaran masyarakat dalam bidang kesejahteraan sosial dalam keluarga, dalam hal ini dengan STIKEP PPNI Jawa Barat, IPDN, dan STKS.
  7. Memiliki Media Elektronik yang bisa diakses oleh Pengguna Internet yang saat ini semakin memasyarakat, dengan membuka Blog di alamat : http://pkk-cimanggung.blogspot.com/ yang menyampaikan informasi seputar kelembagaan PKK dan artikel-artikel yang berkaitan dengan 8 Fungsi Keluarga dan Program yang dilaksanakan TP. PKK Kecamatan Cimanggung. Namun keberadaan blog ini masih terus dalam tahap pengembangan.


D. HAMBATAN-HAMBATAN

Hambatan yang dihadapi selama menjalankan tugas dan Tanggung jawab sebagai Kader adalah sebagai berikut :
  1. Rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang berpengaruh kepada rendahnya kesadaran masyarakat dalam melaksanakan, menerima dan memanfaatkan hasil-hasil Program yang dilaksanakan PKK.
  2. Kurang optimalnya pemahaman kader lainnya dalam menyampaikan informasi dan penyuluhan kepada masyarakat;
  3. Secara geografis kondisi Wilayah yang bergunung-gunung dan prasarana jalan yang kurang memadai, menyulitkan Kader untuk melakukan kunjungan-kunjungan;
  4. Ketebatasan dana operasional Kader dalam melaksanakan tugasnya di lapangan;


E. KESIMPULAN & SARAN

E. 1. KESIMPULAN
  1. Bahwa pelaksanaan kegiatan 10 Program Pokok PKK telah mengacu pada hasil Rakernas VII PKK walaupun masih banyak terdapat kekurangan.
  2. Tingkat kebutuhan masyarakat di yang berada pada wilayah transit memunculkan berbagai tantangan sekaligus peluang.
  3. Pelaksanaan kegiatan TP. PKK dalam menggerakkan pelaksanaan 10 program Pokok PKK senantiasa berjalan sebagaimana diharapkan walaupun terdapat beberapa masalah yang merupakan hambatan dalam mengembangkan kegiatan PKK.
  4. Kerjasama dengan semua sektor untuk mengikutsertakan Tim Penggerak PKK dan kader-kader PKK dalam memberdayakan masyarakat merupakan salah satu faktor pendukung keberhasilan program pemberdayaan masyarakat di daerah.

E.2. SARAN
  1. Untuk efisiensi dan efektifnya pelaksanaan kegiatan 10 Program Pokok PKK di semua jajaran maka diperlukan Pelatihan / Sosialisasi serta Penyuluhan secara terus menerus dan berkala.
  2. Perlu motivasi dan dukungan mitra dari top eksekutif dan perusahaan yang ada di Kecamatan Cimanggung untuk menggiatkan secara optimal.
  3. Perlu ditunjangnya dana Operasional Kader PKK secara maksimal, sampai ke tingkat Dasa Wisma.
  4. Kunjungan ke warga dan keluarga masih perlu ditingkatkan untuk mencapai hasil implementasi 10 Program Pokok PKK yang optimal pula. 
 
 
 

MAKALAH KADER PKK BERPRESTASI (BAB II)

BAB II
PRINSIP DASAR, KEKUATAN, KELEMAHAN, PELUANG, ANCAMAN

A. PRINSIP DASAR

Dalam penyusunan makalah ini, beberapa prinsip dasar yang termuat adalah :
  • Kekuatan, kekuatan yang mendukung (baik kekuatan internal maupun kekuatan eksternal) yang berpengaruh terhadap upaya-upaya atau kegiatan yang akan dilakukan;
  • Kelemahan, permasalahan yang dihadapi dan yang secara nyata berpengaruh terhadap proses kegiatan;
  • Peluang, suatu kondisi yang memungkinkan atau dapat didayagunakan atau dimanfaatkan untuk memperlancar tujuan yang akan dicapai.
  • Ancaman, hal-hal yang diperkirakan dapat berpengaruh secara langsung terhadap pencapaian tujuan kegiatan yang akan dilakukan.


B. KEKUATAN
  1. Adanya kelembagaan PKK di semua lini, mulai dari Pusat, Provinsi, Kabupaten/ Kota, Kecamatan sampai dengan Desa bahkan sampai dengan kelompok Dasawisma.
  2. Adanya kader-kader PKK yang kreatif, berdedikasi dan inovatif.
  3. Mempunyai 10 (sepuluh) Program Pokok PKK yang sudah melembaga dan diterima masyarakat karena sesuai dengan tuntutan kehidupan dan penghidupan masyarakat.
  4. Sistem pelaporan yang telah dibakukan mulai kelompok Dasawisma, Posyandu secara berjenjang
  5. Dukungan Dewan Penyantun Tim Penggerak PKK yang baik.
  6. Keberadaan PKK telah tercantum dalam UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang tertuang dalam penjelasan pasal 211 (ayat 2), Kepmendagri No.53 tahun 2000 tentang Gerakan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga.


C. KELEMAHAN
  1. Belum meratanya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) baik yang menjadi kelompok sasaran PKK maupun para pengelolanya.
  2. Koordinasi dengan instansi terkait belum optimal
  3. Fungsi dan program PKK belum dipahami secara merata.
  4. Sistem Informasi Manajemen PKK dan sarana penunjangnya belum optimal.


D. PELUANG
  1. Adanya payung hukum yang mendukung Gerakan PKK.
  2. Adanya mekanisme hubungan kerja secara koordinatif dan konsultatif dengan tetap memperhatikan hubungan hirarkis antara pusat dan daerah dalam kerangka NKRI.
  3. Penerapan otonomi daerah yang memberikan peluang bagi setiap daerah untuk mengembangkan program-programnya.
  4. Adanya dukungan masyarakat dan pemerintah terhadap Gerakan PKK.
  5. Adanya pengakuan dari masyarakat atas keberhasilan program-program Gerakan PKK.


E. ANCAMAN
  1. Pengaruh globalisasi dalam kehidupan keluarga dan masyarakat.
  2. Pesatnya arus informasi yang terkadang tidak selalu sesuai dengan kepribadian bangsa dan tata nilai yang berlaku di masyarakat.
  3. Pendapatan keluarga relatif masih rendah, menyebabkan kurang terpenuhinya kebutuhan dasar keluarga, sehingga produktivitas kerja rendah
  4. Keadaan geografis dan jarak jangkau antar wilayah menyebabkan kurang lancarnya komunikasi dan informasi yang diperlukan di segala aspek kehidupan. 

MAKALAH KADER PKK BERPRESTASI (BAB I)

BAB I
PENDAHULUAN


A. LATAR BELAKANG 

Pembangunan Nasional adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa dalam rangka mencapai tujuan bernegara. Pembangunan akan berhasil dengan efektif apabila di satu pihak ada fasilitas, kemudahan-kemudahan dan sistem pelayanan yang disediakan pemerintah dan di lain pihak ada partisipasi aktif seluruh masyarakat.

Suatu kenyataan bahwa pada pergantian abad 20 ke 21 terjadi perubahan di berbagai segi kehidupan masyarakat, terutama di bidang kesehatan, ekonomi, pendidikan. Hal ini diperparah lagi dengan adanya issue global warming yang berdampak pada kerusakan lingkungan serta penurunan kualitas dan kwantitas sumber daya manusia.

Kondisi keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat mempunyai arti yang besar dalam proses pembangunan, karena kondisi keluarga dapat merupakan barometer bagi kesejahteraan masyarakat pada umumnya. Untuk dapat membina keluarga secara langsung dan menjangkau sasaran sebanyak mungkin, dibentuk Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga, yang mekanisme gerakannya dikelola dan dilaksanakan oleh Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK).

Adanya Gerakan PKK dengan 10 program pokoknya yang menyentuh seluruh aspek kehidupan, ternyata masih sangat dibutuhkan oleh masyarakat, walaupun perkembangannya di daerah masih bervariasi.

Adanya kepentingan ’kelompok’ seringkali lebih dominan dan mempengaruhi dalam penyusunan kebijakan. Dalam situasi inilah Gerakan PKK tetap melangkah maju, mencari jalan terbaik secara dinamis dalam upaya mengatasi masalah-masalah yang berkaitan dengan pelaksanaan programnya sesuai dengan kondisi dan situasi serta kemampuan setempat.

Prinsip-prinsip dasar yang menjadi pegangan Gerakan PKK, antara lain:
  1. Gerakan masyarakat yang tumbuh dari bawah dan menampung aspirasi masyarakat.
  2. Adanya 10 Program Pokok PKK.
  3. Pelaksanaan 10 Program Pokok PKK bersinergi dengan program sektoral.
  4. Kenggotaan TP PKK dan Kader PKK bersifat relawan.
  5. Kondisi wilayah setempat yang dapat dikelola sesuai kebutuhan seperti: lingkungan, sumber daya alam, sumber daya manusia, sarana dan prasarana, kesempatan, adanya sumber dana baik yang ada di daerah maupun yang didekonsentrasikan dari Pusat, dan kemungkinan yang lain.
Dalam era globalisasi persaingan untuk maju sangat ketat. Gerakan PKK dituntut untuk menumbuh kembangkan sikap dan perilaku, kemandirian pribadi, keluarga dan masyarakat, agar tidak keliru dalam menerima globalisasi. Tantangan yang dihadapi antara lain perkembangan sumberdaya manusia, pergeseran tata nilai, pemanfaatan sumberdaya alam, ilmu pengetahuan dan teknologi, perkembangan tatanan Internasional dan penanganan manajemen pemerintahan dan pembangunan nasional yang dipengaruhi oleh berbagai faktor terkait. Untuk itu perlu adanya ketahanan keluarga dalam upaya mewujudkan keluarga sejahtera.

Proyeksi kependudukan dimasa mendatang memperlihatkan meningkatnya jumlah penduduk dan angkatan kerja usia muda serta meningkatnya prosentase penduduk usia lanjut. Hal ini menjadi perhatian TP PKK karena faktor-faktor tersebut mempunyai dampak yang sangat strategis yang perlu diperhitungkan dalam pengelolaan Gerakan PKK.

Gerakan PKK tetap memelihara hubungan konsultatif, koordinatif dengan tetap memperhatikan hirarki di seluruh jenjang TP PKK. Sistem perencanaan dimulai dari bawah (bottom-up planning system). Hal ini menjadi ikatan yang kuat antar semua jajaran Gerakan PKK dari Pusat sampai kelompok-kelompok Dasawisma.

Peran aktif segenap lapisan masyarakat dalam pembangunan harus lebih ditingkatkan, merata dan berkualitas dalam memikul beban dan tanggung jawab pembangunan, maupun dalam menikmati hasil pembangunan itu sendiri

Untuk lebih meningkatnya pencapaian keberhasilan pelaksanaan kegiatan 10 program pokok PKK, perlu dilaksanakannya monitoring, evaluasi, supervisi dan bimbingan, serta memberikan tanggapan/umpan balik ke daerah dalam pelaksanaan program, dan melalui hari Kesatuan Gerak PKK-KB-Kes dan Posyandu inilah salah satu upaya yang dilakukan untuk melihat perkembangan dan hasil dari pelaksanaan program yang dilaksanakan oleh para pengurus dan kader PKK di seluruh tingkatan.


B. RUANG LINGKUP

Ruang Lingkup penyusunan makalah ini pada Implementasi 10 Program Pokok PKK di Wilayah Kecamatan Cimanggung, antara lain :
  1. Penghayatan Pengamalan Pancasila
  2. Gotong Royong
  3. Pangan
  4. Sandang
  5. Perumahan dan Tata Laksana Rumah Tangga
  6. Kesehatan
  7. Pendidikan dan Keterampilan
  8. Pengembangan Kehidupan Berkoperasi
  9. Pelestarian Lingkuhan Hidup
  10. Perencanaan Sehat

C. MAKSUD DAN TUJUAN

1. MAKSUD

Makalah ini dibuat sebagai bahan acuan dan evaluasi hasil dalam pencapaian keberhasilan 10 program pokok PKK di wilayah kecamatan Cimanggung khususnya.

2. TUJUAN

a. Umum
Memberikan Informasi dan laporan kepada TP. PKK Kabupaten Sumedang dalam pelaksanaan program kerja yang telah dilaksanakan melalui peningkatan kemandirian Gerakan PKK dalam keluarga dan masyarakat di lingkungannya melalui pelaksanaan kegiatan 10 Program Pokok PKK.

b. Khusus
  1. Tersosialisasinya program-program PKK
  2. Meningkatnya efektifitas, efisiensi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan kegiatan 10 Program Pokok PKK secara merata di Kecamatan Cimanggung
  3. Menyampaikan pengalaman Kader PKK dalam membina Keluarga melalui 10 Program Pokok PKK di Kecamatan Cimanggung.
  4. Bahan pendukung pada pelaksanaan Lomba / Evaluasi Kader Berprestasi tingkat Kabupaten Sumedang. 


MAKALAH KADER PKK BERPRESTASI


PENGALAMAN KADER PKK DALAM MEMBINA KELUARGA
MELALUI 10 PROGRAM POKOK PKK

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya serta izin-Nya jualah makalah ini dapat disusun sebagai bahan penilaian pada Evaluasi Kader Berprestasi tingkat Kabupaten Sumedang serta dalam rangka Hari Kesatuan Gerak PKK ke-41 Tahun 2012. Shalawat beserta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, kepada para keluargnya, para sahabatnya dan sampai kepada kita semua selaku umat-umatnya yang taat dan patuh terhadap ajaran-Nya. Amin.
Hakekat Pembangunan Nasional adalah pembangunan manusia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya, yang akan terwujud apabila kesejahteraan keluarga dan masyarakat dapat dilaksanakan dengan baik antara lain melalui Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) adalah Gerakan Nasional yang tumbuh dari, oleh dan untuk masyarakat dengan perempuan sebagai motor penggeraknya menuju terwujudnya keluarga bahagia, sejahtera, maju dan mandiri.
Berbagai upaya dilakukan melalui Gerakan PKK ini dengan berpedoman pada 10 Program Pokok PKK yang diharapkan mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat sebagai sasaran program PKK tersebut. Kami sebagai salah satu kader TP. PKK di Kecamatan Cimanggung sangat menyadari upaya yang kami lakukan masih jauh dari kesempurnaan, namun hal tersebut justru yang terus memotivasi kami untuk terus mengabdi dan berkarya memberikan kontribusi positif bagi negeri dan wilayah yang kami cintai.
Makalah ini dibuat sebagai bahan acuan seluruh pihak khususnya Tim Penilai Evaluasi Kader Berprestasi tingkat Kabupaten tahun 2012, yang selanjutnya diharapkan mendapatkan masukan, arahan serta koreksi demi kemajuan yang lebih baik bagi kami dalam mengimplementasikan 10 Program Pokok PKK di wilayah kami.
Selanjutnya kami haturkan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah memberikan dukungan kepada kami dalam malaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai Kader PKK dan tak lupa kepada Ketua TP. PKK Kecamatan Cimanggung yang telah memberikan kepercayaan kepada kami untuk menjadi perwakilan di Kecamatan Cimanggung dalam Penilaian ini.
Akhirnya semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kegiatan pada masa yang akan datang.
Sumedang, November 2012
Penyusun,



DICKI DIRMANIA


Lanjut BAB I..... > 

Apa Itu BPJS ?

Apa itu BPJS Kesehatan? saat ini masih menjadi pertanyaan besar bagi banyak orang, termasuk saya sebagai penulis pada artikel ini. Semoga dengan tulisan ini, saya dan para pembaca medapatkan informasi awal mengenai Program Kesehatan oleh pemerintah yang resmi beroperasi per 1 Januari 2014. Pelayanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan tidak untuk seluruh masyarakat Indonesia, namun hanya untuk mereka yang terdaftar sebagai peserta.

Untuk dapat tercatat sebagai anggota, masyarakat harus mendaftar melalui kantor BPJS Kesehatan dengan membawa kartu identitas (KTP) serta pasfoto. Setelah mengisi formulir pendaftaran dan membayar iuran lewat bank (BRI, BNI dan Mandiri), calon anggota akan mendapat kartu BPJS Kesehatan yang bisa langsung digunakan untuk mendapat pelayanan kesehatan.

Iuran yang dibayarkan ke bank disesuaikan dengan jenis kepesertaan, yang diantaranya adalah:
  1. Anggota yang terdaftar sebagai penerima bantuan iuran (PBI), (adalah anggota pekerja penerima upah dan bukan penerima upah, dan ada pula bukan pekerja), jumlahnya sudah ditetapkan oleh pemerintah sebanyak 86,4juta orang dengan iuran Rp19.225 per orang dalam satu bulan.
  2. Peserta penerima upah seperti pekerja perusahaan swasta, membayar jumlah iuran sebesar 4,5 % dari upah satu bulan dan ditanggung oleh pemberi kerja 4 persen dan 5% ditanggung pekerja. Sedangkan PNS dan pensiunan PNS membayar iuran sebesar 5 %, sebanyak 3 % ditanggung pemerintah dan 2 % ditanggung pekerja.
  3. Untuk peserta bukan penerima upah seperti pekerja sektor informal besaran iuran yang harus dibayarkan, sesuai dengan jenis kelas perawatan yang diambil. Untuk ruang perawatan kelas III Rp 25.500, kelas II Rp 42.500 dan kelas I Rp59.500. 
Dengan adanya Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh BPJS bertujuan untuk memberikan perlindungan kesehatan agar setiap peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan . Pengertian definisi jaminan kesehatan, dengan prinsip asuransi social berdasarkan:
  1. Kegotongroyongan antara masyarakat kaya dan miskin, yang sehat dan sakit, yang tua dan muda, dan yang beresiko tinggi dan rendah.
  2. Anggota yang bersifat wajib dan tidak selektif.
  3. Iuran yang dibayarkan per bulan berdasarkan persentase upah / penghasilan.
  4. Jaminan Kesehatan Nasional Bersifat nirlaba. 
Sedangkan yang dimaksud dengan prinsip ekuitas adalah kesamaan anggota dalam memperoleh pelayanan sesuai dengan kebutuhan medis yang terikat dengan besaran iuran yang dibayarkan. Dan ini adalah bagian dari Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang masuk dalam program kesehatan Pemerintah Indonesia pada tahun 2014 oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) nantinya.

Ringkasan:

  • BPJS Kesehatan adalah Badan Penyelenggara Jaminan Sosial yang dibentuk pemerintah untuk memberikan Jaminan Kesehatan untuk Masyarakat, Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan program kesehatan untuk mewujudkan masyarakat dengan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan medis.

PHBS di Semua Tatanan

PHBS Di Rumah Tangga

Adalah upaya pemberdayaan anggota rumah tangga agar mau mempraktekkan PHBS dan berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat.

Manfaat
  1. Anggota keluarga meningkat kesehatannya dan tidak mudah sakit.
  2. Anak tumbuh sehat dan cerdas.
  3. Produktivitas anggota keluarga meningkat

INDIKATOR RUMAH TANGGA SEHAT
  1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
  2. Memberi bayi ASI eksklusif
  3. Menimbang bayi dan balita setiap bulan
  4. Mencuci tangan dengan air bersih dan memakai sabun
  5. Menggunakan air bersih
  6. Menggunakan jamban sehat
  7. Memberantas jentik di rumah
  8. Makan sayur dan buah setiap hari
  9. Melakukan aktifitas fisik setiap hari
  10. Tidak merokok di dalam rumah

PHBS Di Sekolah

Adalah pemberdayaan siswa, guru dan masyarakat lingkungan sekolah agar mau mempraktekkan PHBS dan aktif mewujudkan sekolah sehat.

Manfaat
  1. Terciptanya sekolah yang bersih dan sehat, sehingga siswa, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah terlindung dari berbagai ancaman dan gangguan penyakit.
  2. Meningkatnya semangat proses belajar mengajar yang berdampak pada prestasi belajar siswa.
  3. Citra sekolah sebagai institusi pendidikan semakin meningkat sehingga mampu menarik minat orang tua.
  4. Meningkatnya citra pemerintah daerah di bidang pendidikan.
  5. Menjadi percontohan sekolah sehat bagi daerah lain.

INDIKATOR PHBS DI SEKOLAH
  1. Mencuci tangan dengan air mengalir dan memakai sabun
  2. Mengkonsumsi jajanan sehat di sekolah
  3. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat
  4. Olahraga yang teratur dan terukur
  5. Memberantas jentik nyamuk
  6. Tidak merokok di sekolah
  7. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan
  8. Membuang sampah pada tempatnya

PHBS Di Tempat-Tempat Umum (TTU)

Adalah pemberdayaan pengunjung dan pengelola TTU agar mau mempraktikkan PHBS dan berperan aktif dalam mewujudkan TTU sehat.

Manfaat
  1. Masyarakat menjadi lebih sehat dan tidak mudah sakit
  2. Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan sehat, mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan yang dihadapi
  3. Lingkungan di sekitar TTU menjadi lebih bersih, indah dan sehat sehingga meningkatkan citra tempat umum
  4. Meningkatkan pendapatan TTU akibat meningkatnya kunjungan pengguna TTU

INDIKATOR PHBS DI TEMPAT UMUM

PHBS Di Pasar
  1. Menggunakan air bersih
  2. Menggunakan jamban
  3. Membuang sampah pada tempatnya
  4. Tidak merokok di pasar
  5. Tidak meludah sembarangan
  6. Memberantas jentik nyamuk
PHBS Di Tempat Ibadah
  1. Menggunakan air bersih
  2. Menggunakan jamban
  3. Membuang sampah pada tempatnya
  4. Tidak merokok di tempat ibadah
  5. Tidak meludah sembarangan
  6. Memberantas jentik nyamuk
PHBS Di Rumah Makan
  1. Menggunakan air bersih
  2. Menggunakan jamban
  3. Membuang sampah pada tempatnya
  4. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
  5. Tidak merokok di rumah makan
  6. Menutup makanan dan minuman
  7. Tidak meludah sembarangan
  8. Memberantas jentik nyamuk
PHBS Di Angkutan Umum (Bus, Angkot, Kereta, Pesawat, Kapal Laut, dll)
  1. Menggunakan air bersih
  2. Menggunakan jamban
  3. Membuang sampah pada tempatnya
  4. Tidak merokok di angkutan umum
  5. Tidak meludah sembarangan

PHBS Di Tempat Kerja

Adalah pemberdayaan para pekerja agar mau mempraktekkan PHBS serta berperan aktif dalam mewujudkan tempat kerja sehat.

Manfaat
  1. Setiap pekerja meningkat kesehatannya dan tidak mudah sakit
  2. Produktifitas pekerja meningkat yang berdampak pada peningkatan penghasilan
  3. Pengeluaran biaya rumah tangga hanya untuk meningkatkan taraf hidup bukan untuk biaya berobat
  4. Meningkatnya citra tempat kerja yang positif

INDIKATOR PHBS DI TEMPAT KERJA
  1. Tidak merokok di tempat kerja
  2. Membeli dan mengkonsumsi makanan dari tempat kerja
  3. Melakukan olahraga secara teratur/ aktifitas fisik
  4. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum makan dan sesudah buang air besar dan buang air kecil
  5. Memberantas jentik nyamuk di tempat kerja
  6. Menggunakan air bersih
  7. Menggunakan jamban saat buang air kecil dan besar
  8. Membuang sampah pada tempatnya
  9. Menggunakan alat pelindung diri (APD) sesuai jenis pekerjaan

PHBS Di Institusi Kesehatan

Adalah upaya memberdayakan pasien, pengunjung dan petugas agar mau dan mampu mempraktikkan PHBS dan berperan aktif dalam mewujudkan institusi kesehatan sehat

Manfaat
  1. Pasien memperoleh pelayanan kesehatan di institusi kesehatan yang sehat
  2. Pasien terhindar dari penularan penyakit
  3. Mempercepat proses penyembuhan penyakit bagi pasien
  4. Meningkatkan citra sebagai institusi kesehatan yang baik

INDIKATOR PHBS DI INSTITUSI KESEHATAN
  1. Menggunakan air bersih
  2. Menggunakan jamban
  3. Membuang sampah pada tempatnya
  4. Tidak merokok di institusi kesehatan
  5. Tidak meludah sembarangan
  6. Memberantas jentik nyamuk
  7. Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun

GIZI LANJUT USIA

Proses pertumbuhan dan perkembangan manusia berlangsung sepanjang masa, sejak dari janin, bayi, balita, remaja, dewasa hingga masa tua. Proses menua berlangsung secara alamiah, terus menerus dan berkesinambungan. Pada akhirnya akan menyebabkan perubahan anatomi, fisiologi dan biokimia pada jaringan tubuh sehingga mempengaruhi fungsi dan kemampuan tubuh secara keseluruhan.
Proses menua sangat individual dan berbeda perkembangannya pada tiap individu, karena dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor eksternal yang mempengaruhi proses menua adalah asupan makanan, pendidikan, sosial budaya, penyakit infeksi/degeneratif, higiene sanitasi lingkungan, ekonomi dan dukungan keluarga. Faktor eksternal lain yaitu kemunduran psikologis seperti sindroma lepas jabatan, perasaan sedih dan sendiri, perubahan status sosial sangat mempengaruhi proses menua pada seseorang.
Asupan makanan sangat mempengaruhi proses menua karena seluruh aktivitas sel atau metabolisme dalam tubuh memerlukan zat-zat gizi yang cukup. Sementara itu perubahan biologis pada lanjut usia merupakan faktor internal yang pada akhirnya dapat mempengaruhi status gizi.

Proses perubahan biologis pada lanjut usia ditandai dengan :
  1. Pengurangan massa otot dan bertambahnya massa lemak, dapat menurunkan jumlah cairan tubuh sehingga kulit terlihat mengerut dan kering, wajah berkeriput dengan garis-garis yang menetap. 
  2. Lanjut usia terlihat kurus.
  3. Gangguan indera perasa, penciuman, pendengaran, penglihatan dan perabaan menurun. Menurunnya fungsi indera perasa berkaitan dengan kekurangan kadar zink menyebabkan berkurangnya nafsu makan pada lanjut usia. Sensitifitas terhadap rasa manis dan asin biasanya berkurang, ini menyebabkan lanjut usia senang makan yang manis dan asin.
  4. Katarak pada lanjut usia sering dihubungkan dengan kekurangan Vitamin A, C dan asam folat.
  5. Gigi-geligi yang tanggal, menyebabkan gangguan fungsi mengunyah yang mengakibatkan kurangnya asupan makanan pada lanjut usia.
  6. Cairan saluran cerna dan enzim-enzim yang membantu pencernaan berkurang pada proses menua. Nafsu makan dan kemampuan penyerapan zat- zat gizi juga menurun terutama lemak dan kalsium. 
  7. Menurunnya sekresi air ludah mengurangi kemampuan mengunyah dan menelan makanan. Pada lambung, faktor yang berpengaruh terhadap penyerapan vitamin B 12 berkurang, sehingga dapat menyebabkan anemia.
  8. Penurunan mobilitas usus, menyebabkan gangguan pada saluran pencernaan seperti perut kembung, nyeri perut dan susah buang air besar. Hal ini dapat menyebabkan menurunnya nafsu makan dan terjadinya wasir.
  9. Penurunan kemampuan motorik menyebabkan lanjut usia kesulitan untuk makan.
  10. Terjadinya penurunan fungsi sel otak, menyebabkan penurunan daya ingat jangka pendek, melambatnya proses informasi, mengatur dan mengurutkan sesuatu yang dapat mengakibatkan kesulitan dalam melakukan aktifitas sehari-hari disebut dengan demensia/pikun.
  11. Kapasitas ginjal untuk mengeluarkan air dalam jumlah besar juga berkurang, sehingga dapat terjadi pengenceran Natrium. Selain itu pengeluaran urine diluar kesadaran (incontinensia urine) menyebabkan lanjut usia sering mengurangi minum, sehingga dapat menyebabkan dehidrasi.
Download selengkapnya PEDOMAN PELAYANAN GIZI LANJUT USIA yang dikeluarkan oleh kementrian Kesehatan RI dengan mengKlik DISINI








Pokja I

Artikel Lainnya... »

Pokja II

Artikel Lainnya... »

Pokja III

Artikel Lainnya... »

Pokja IV

Artikel Lainnya... »
 
Copyright © 2011 TP. PKK Kecamatan Cimanggung - All Rights Reserved
Support : YASEMA Centre | Proudly powered by Blogger
Template Design by Creating Website | Mas Template
Admin : Dicki Dirmania